APA BENAR KITA SUDAH MERDEKA?


APA BENAR KITA SUDAH MERDEKA?

Pada tanggal 17 Agustus, umat dan bangsa Indonesia telah merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai cara mulai dari upacara bendera pusaka dikibarkan, tasyakuran hingga dangdutan. Menurut KBBI, arti dari kata Merdeka adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan dan sebaginya); tidak terkena atau lepas dari tuntutan. Pertanyaannya apa bangsa ini telah benar-benar merdeka?
Guys, memang benar bangsa kita telah merdeka dari penjajahan fisik, tetapi tanpa disadari kita belum lepas dari penjajahan secara utuh. Para penjajah mengubah strateginya dari penjajahan fisik menjadi non-fisik. Penjajahan non-fisik ini mudah disadari kalau kita mau berpikir. Ayo, coba kita telusuri!
Kekayaan alam bangsa katanya milik rakyat. Faktanya kekayaan alam bangsa yang melimpah ruah di kuasai perusahaan swasta asing maupun swasta dalam negeri, hasilnya juga dijual ke luar negeri.
Itu penjajahan bukan namanya?
Negeri ku katanya tanah air beta. Faktanya jutaan hektar tanah negeri ini hanya dikuasai segelintir orang bahkan asing. Sebaliknya, masih banyak rakyat yang tidak mempunyai tanah.
Itu penjajahan bukan namanya?

Per akhir Juni 2019 utang Pemerintah Pusat terus meningkat mencapai Rp. 4.570,17 trilliun (CNNIndonesia,17/7/2019). Secara logis pemerintah dengan kebijakan fiskalnya akan melakukan penekanan pengeluaran dan penambahan pemasukan atau dengan pajak. Sudah pajak yang tinggi terus minimnya anggaran jaminan kehidupan karena subsidi akan ditekan supaya tidak menjadi beban negara. Lengkap sudah penderitaan rakyat.
Itu penjajahan bukan namanya?

Tentu masih banyak fakta yang menunjukan adanya penjajahan non-fisik dengan gaya yang lebih baru.

Mengkritik tanpa memberikan solusi itu namanya omong kosong, begitu ceunah!

Islam jelas bisa menghentikan penjajahan. Lagipula, menguasai kekayaan alam yang depositnya besar oleh seorang individu maupun swatsa dan utang yang bersifat ribawi itu hukumnya haram.
Allah SWT menurunkan islam untuk memerdekakan umat manusia dari segala aspek kehidupan. Penjajahan itu bagian dari bentuk penghambaan kepada manusia. Penghambaannya tidak dengan perbudakan, kerja rodi, kerja romusha atau kerja-kerja lain seperti dulu tapi di zaman ini penghambaan kepada manusia dalam bentuk menyerahkan wewenang membuat hukum atau aturan kepada manusia (rakyat) bukan kepada Allah SWT. Parahnya ada aturan yang masih dari peninggalan si penjajah.
Wajar saja, tidak bisa efektif di semua aspek kehidupan lha wong pakai hukum atau aturan dari produk manusia. Penghambaan itu hanya harus ditujukan kepada Allah SWT. Sungguh Islam menginginkan manusia benar-benar merdeka dari segala bentuk penjanjahan, eksploitasi, perbudakan dan penghambaan kepada manusia.

Jadi, yang bisa kita lakukan adalah berani lepas dari paham kapitalisme atau komunisme. Kuncinya dengan menerapkan Islam secara menyeluruh apa-apa kudu Islam. Shahih bat!!!

Salam juang fii sabilillah

Comments

Popular posts from this blog

Pencegahan Dan Penanganan Kurang Kalori Protein, Anemia Gizi Besi, KVA, GAKY

Ilmu Kesehatan : PERAWATAN TRAKEOSTOMI